7:03:00 PM
Mengenang dan mengulas sedikit sejarah Real Madrid ini menjadi menarik tak kala kita melihat perjuangannya yang begitu luar biasa yang diwarnai pro dan kontra, seperti yang dilansir dari laman resminya Real Madrid berikut rinciannya.
Profil dan Sejarah Real Madrid Lengkap yang Wajib Madridistas Ketahui
Tahun 1902-1910
Awal mula sejarah berdirinya Real Madrid Club de Futbol, atau lebih dikenal dengan Real Madrid. El Real merupakan sebuah klub sepak bola profesional yang bermukim di Madrid, Spanyol.
Juan Padros merupakan sosok dibalik berdirinya Real Madrid dan Julian Palacios yang kala itu duduk sebagai pemimpin untuk pertama kali.
Sidang umum tahun 1900 merupakan momen penting yang diprakasai Julian Palacios untuk membahas pembentukan tim utama Madrid.
Selepas itu Padros mengambil alih dan saat itu perkembangan klub begitu pesat dengan jumlah anggota yang begitu banyak. Real Madrid secara resmi berdiri sebagai klub pada tanggal 6 Maret 1902 di bawah pimpinan Juan Padros.
Copa de Espana merupakan turnamen sepak bola yang berlatar belakang sebagai bentuk penghormatan Raja Alfonso XIII. Pragelaran pertamanya menyuguhkan pertandingan 5 klub yang diselenggarakan di El Hipodromo. Pada liga kali ini Los Blancos berhasil memboyong 4 gelar di edisi 6 pertama, serta semenjak saat itu lahirlah Madrid sebagai jati diri anyarnya.
Tahun 1911-1920
Masa di mana sepak bola Spanyol mengalami kesuraman, tak dapat dipungkiri hal tersebut ikut mempengaruhi Madrid yang sempat ikut terpuruk.
Pada periode itu juga usulan pemindahan stadion ke O'Donnell sempat diajukan, hal tersebut bisa terjadi karena pertumbuhan pendukung yang tidak didukung dengan kapasitas stadion.
Pada tahun 1920 juga Madrid menerima gelar "Real" dari pihak kerajaan.
Lanjut setelah itu pembetukan Federasi yang diharapkan mampu menyelesaikan krisis yang tengah berlangsung, akan tetapi semuanya pudar tak kala klub hanya terlalu egois. Persatuan para klub, kekecewaan ditambah dengan ketidak puasan menyertai Madrid.
Dua kompetisi dan dua ego dari masing-masing Federasi, nyatanya tak mempengaruhi semangat para pendukung Madrid. Meningkatnya antusias penonton membuat Madrid harus menyediakan lapangan baru, sehingga pemindahan stadion ke O'Donnell adalah langkah pasti guna menjadikannya tim sepak bola profesional. Daya tampung lapangan baru yang mencapai 5000 orang, dicanangkan akan semakin banyak keuntungan yang didapat sebagai anggaran untuk mendatangkan pemain baru.
Juara ke-2 setelah menang melawan Espanol di semifinal dan kalah di final saat melawan Athletic de Bilbao. Hal tersebut lantas membuat banyak pengunduran diri para anggota dewan sekaligus melengserkan Adolfo Melendez yang digantikan oleh Pedro Parages, yang membawa klub ini semakin berjaya dengan kemengan pada musim kompetisi berikutnya sebagai juara Spanyol.
Tahun 1921-1930
Real Madrid menjadi viral sepak bola negeri Spanyol, tidak heran jika El Real sering main tandang ke negeri orang.
Seiring kiprahnya yang semakin bergairah, usul perombakan stadion sempat diajukan dan menghasilkan Velodromo Ciudad Lineal yang disusul pembangunan di Chamartin.
Pemindahan stadion ini akibat dari lapangan di O'Donnell yang terlihat semakin menciut karena jumlah Madridistas yang semakin membludak, diharapkan dengan pembangunan stadion baru di Chamartin mampu menampung lebih banyak penonton sekitar 15000 orang.
Real Madrid kembali menorehkan rekornya sebagai kemenangan 5-0 yang menjadikannya tim pertama yang memimpin liga pertama dalam sejarah. Kala itu saat melawan tim Europa dari Barcelona di stadion Chamartin.
Kiprah tim putih yang semakin menjulang tak lengkap rasanya jika tidak didukung pra penggawa yang kuat, salah satunya datang dari kiper Ricardo Zamora. Klub Blanco kala itu mengontraknya dengan bayaran 900 euro.
Tahun 1931-1940
Perbaikan dan susunan pemain Real Madrid kian membaik, terlebih dengan kedatangan Ciriaco dan Quincoces. Bersama mereka berdua zamora membentuk sistem pertahanan yang kokoh.
Hasil 4 gelar dari 2 gelar Liga dan 2 gelar Copa selama 4 tahun. Ini merupakan masa sempurna tim asuhan Lippo Hertza, sebagai tim yang merajai kejuaraan musim 1931-1932.
Kebahagian tim putih tidak berlangsung lama setelah terjadi konflik yang berujung Perang Saudara. Semenjak itu mencuat banyak dari pemain yang berusaha menyelamatkan diri ke luar negeri.
Perang Saudara yang berujung kehancuran Real Madrid, mau tidak mau untuk mengantisipasi hal tersebut klub ini kembali mengatur startegi sembari menunggu berakhirnya perang tersebut.
Berakhirnya Perang Saudara meninggalkan duka tersendiri, stadion yang hancur, perpecahan klub, dan beberapa masalah lainnya. Dalam situasi seperti ini Real Madrid harus pasrah menghadapi kejatuhannya dan mulai bangkit mulai dari nol.
Tepat pada tanggal 19 April 1939 Pedro Parages mengadakan sidang membahas situasi klub usai perang, dalam sidang tersebut diputuskanlah Adolfo Melendez sebagai presiden baru.
Tahun 1941-1950
Santiago Bernabeu adalah sosok dibalik kebangkitan Madrid, ketika harus bangkit dan memulai semuanya dari awal.
Inkoporasi Pruden, Corona, dan Banon, adalah beberapa hal yang mewarnai klub putih ini. Tahun 1943 merupakan babak semifinal Copa, kala itu saat melawan Barca di Les Corts tim putih dipaksa tunduk 3-0. Memasuki leg kedua pertandingan Los Blancos yang tak terima kekalahannya mencoba membalas dengan skor 11-1 rasanya cukup puas bagi tim ini untuk merayakannya. Semenjak pertandingan tersebut lahirlah benih persaingan sengit yang sampai sekarang kita kenal dari kedua klub raksasa ini.
Santiago Bernabeu resmi menjabat sebagai presiden klub tanggal 15 September 1943 dengan torehan prestasi yang membuatnya diangkat sebagai presiden kehormatan atas kinerjanya yang mumpuni serta dedikasinya untuk Sociedad Real Madrid Club de Futbol.
Torehan beberapa prestasi membawa tim putih ini semakin besar dengan jumlah pendukung yang semakin banyak. Akhirnya perbaikan dan perluasan Stadion Chamartin direalisasikan dan selesai tanggal 14 Desember 1947.
Buletin Informasi Real madrid resmi diterbitkan pada tanggal 1 September 1950, ini dilakukan demi menjalin kedekatan dengan para pendukung. Kata-kata "Saya menginginkan banyak kesuksesan kepada redaksi buletin Madrid. Nasihat orang tua, perlakuan dengan para sahabat, tetapi lebih baik lagi para musuh. Salam kepada semua Merengues."
Tahun 1951-1960
Periode 1951-1960 merupakan masa keemasan Real Madrid, dengan perolehan 5 Piala Eropa secara beruntun. Pimpinan Alfredo Di Stefano ini mengokohkan kekuatannya dengan menyabet Piala Antar Benua pada edisi pertamanya pada tahun 1960.
Kini Madrid menjadi semakin besar berkat jasa dan kerja kerasnya Santiago Bernabeu, tidak heran jika tanggal 4 Januari 1955 merupakan momen bersejarah di mana Stadion Chamartin berevolusi menjadi Stadion Santiago Bernabeu. Sebagai bukti penghargaan atas karyanya selama 12 tahun bersama Madrid.
Pada era 50-an juga terselip rekor baru tim putih, saat itu tim ini berhasil mengumpulkan 46 poinnya yang kala itu belum ada tim yang mampu menyamainya. Atas hal tersebut penghargaan dan ucapan selamat datang dari Delegasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Nasional.
Meriam Pum sempat ramai dibicarakan gelandang kiri ini didatangkan tanggal 1 Agustus 1958. Ferenc Puskas atau Canoncito pun (Meriam Pum) merupakan gelandang dengan kemampuan akurasi tendangan yang mumpuni, bersama Di Stefano, Kopa, Rial, dan Gento.
Tahun 1961-1970
Tim terbaik memang layak disandang oleh El Real dengan raihan 8 kejuaraan Liga dan Copa dalam musim yang sama. Pada kancah Eropa pun tim putih ini berhasil menyabet Piala Eropa yang ke-6 sungguh prestasi yang prestisius. Sekaligus asal mula julukanMadrid "ye-ye" berasal dari pose 4 pemain yang meniru The Beatles dilagu "She Love You".
Kala itu kejuaraan saat melawan Partizan 2-1, dengan tanpa Di Stefano dan Puskas. Beberapa pemain yang ikut meramaikan antara lain Araquistáin, Pachín, Pedro de Felipe, Sanchís, Pirri, Zoco, Serena, Amancio, Grosso y Velázquez.
Tahun 1971-1980
Tanggal 2 Juni 1978 adalah hari di mana berpulangnya Santiago Bernabeu ke Sang Pencipta. Momen tersebut membuat Madrid kehilangan sosok yang sangat berjasa padanya.
Keputusan Luis de Carlos selaku mentor dan sahabatnya menggantikan posisinya dalam 7 tahun ke depan disambut positif dengan semakin dikenal dan diakuinya keberadaan Real Madrid untuk sebuah klub sepak bola.
Gelar anumerta diberikan Madrid kepada Santiago sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas karyanya yang akan selalu dikenang.
31 Agustus 1979 digelarlah edisi pertama dari trofi yang terukir namanya, turut juga Ajax, Bayern Munich dan Milan sebagai tim yang ikut berpartisipasi.
Tim putih memang telah lama diasuh oleh Minguel Munoz selama 14 tahun bersamanya Madrid dibawa ke puncak kejayaannya. Ada kalanya jika ia ingin pensiun, tepat dimusim 1973-1974 dia mempercayakan Luis Molowny sebagai bapak asuh baru untuk klub blanco.
Tepat setelah kepemimpinan Munoz, tim putih dihadapkan melawan Barcelona rival abadinya dipartai final piala Copa. Skor 4-0 adalah bukti keseriusan Molowny dalam menerima tanggung jawabnya.
Piala Raja yang saat itu harus melawan Castilla dengan skor 6-1, membawa Madrid dengan sebuah kemenangan ditangannya. Stadion Bernabeu menjadi saksi bisu sejarah pertandingan persahabatan digelar. Di musim yang serupa El Real juga berhasil menyabet Doblete (2 gelar) usai menang dikompetisi Liga.
Tahun 1981-1990
La Quinta del Buitre yang dipimpin oleh Emilio Butragueno mencatatkan El Real menjadi klub terbaik dalam jajaran klub terbaik dunia. Dekade ini tim putih juga berhasil memboyong 2 Piala UEFA pertama.
Juara Divisi Dua diraih tim Castilla di tahun 1983, di bawah komando Amancio, dengan skuat pemain Butragueno, Michel, Martin Vazquez, Sanchis, dan Pardeza. Membawa hasil yang nyata terlebih dengan torehan 5 juara Liga secara beruntun dengan total 109 gol tercipta.
Hugo Sanchez penyerang berkebangsaan Mexico, turut berperan dalam keberhasilan tim putih. La Quinta yang merupakan paduan Valdano, Juanito, dan Santilana, bersamanya Hugo berhasil membawa Los Blancos mencetak 251 gol sekaligus menjadi pichichi di 4 musim.
Pertandingan melawan Napoles di musim 1987-1988 merupakan sebuah perhelatan yang sengit tak kala Napoles yang dipimpin oleh Maradona.
Los Blancos dipaksa untuk bermain lebih keras, dengan skor 2-0 Madrid berhasil menumbangkan Napoles di pertandingan sunyi tanpa penonton.
Dilansir dari majalah France Football menobatkan Real Madri menjadi tim terbaik Eropa , sekaligus Alfredo Di Stefano mendapat Super Bola Emas sebagai pemain terbaik dalam kurun 30 tahun terakhir.
Tahun 1991-2000
Dalam dekade ini sosok selain pemain yang berperan besar yaitu seorang pelatih. Tiga pelatih ini sangat dikenal karena berhasil membawa Real Madrid dalam era kejayaan, diantaranya Fabio Capello, Jorge Valdano, dan Vicente del Bosque.
Banyak pemain bintang mewarnai kancah mereka sebagai pelatih, diantaranya Roberto Carlos, Suker, Mijatovic, Laudrup, dan Redondo.
Kita mulai dari Pelatih Valdano yang mendarat ke El Real tahun 1994, debutnya ketika melawan rival abadinya Barcelona membuatnya semakin metengkreng dengan melibas 5-0 di Santiago Bernabeu. Sayang kiprahnya bersama Los Blancos tak berjalan lama musim 1995-1996 membuat Lorenzo Sanz menggaet Fabio Capello.
Tanggal 20 Mei 1998 adalah hari yang tidak terlupakan bagi Madridistas (sebutan para pendukung real madrid). Selang 32 tahun tim ditangani oleh Jupp Heynckes. Final Liga de Campeones adalah sebuah pembuktian bahwa Madrid masih bisa mengukir prestasi setelah melawan Juventus, hal ini lantas menambah Piala Eropa yang ketujuh yang direbut dari klub Amsterdam Arena.
Guus Hiddink menangani Madri di bulan Desember masih semusim, bersamanya Madrid membawa kembali Piala Antar benua untuk kedua kalinya.
Vicente del Bosque memutuskan untuk membawa Madrid kejayaan bersamanya di tahun 1999. Buah dari didikannya yaitu Piala Eropa di tahun 2000.
Ada cerita klasik yang berhembus bahwa untuk kompetisi Eropa, sangatlah sulit untuk mematahkan tim negeri kincir angin (Belanda). Anggapan tersebut berhasil dipatahkan oleh tim putih. Musim 1991-1992 Madrid berhasil membuktikan dengan melindas Utercht 1-3.
Sederet prestasi telah diraih Los Blancos ini mengundang FIFA untuk memberi penghargaan, sebuah penobatan sebagai klub terbaik dalam sejarah di tahun 1998. Tak cukup sampai disitu tahun 2000 merupakan penobatan klub terbaik di abad XX setelah menaklukan lagi Piala Eropa.
Kiprah 12 tahun Di Stefano bersama El Real, adalah hal pantas jika dinobatkan sebagai presiden penghargaan dari Madrid. Hal ini kemudian dikukuhkan oleh Majelis Umum Anggota Perwakilan tanggal 5 November.
Tahun 2001-2010
Seiring prestasi Real Madrid yang kian melejit, pundi-pundi kekayaan pun mulai menggunung yang menjadikan klub ini sebagai klub terkaya di dunia.
Kebanggaan menjelajahi Benua Eropa ditambah dengan perolehan Piala Eropa kesembilannya, Piala Antar Benua ketiga dan juga lima LIga, menjadikan tim ini semakin sempurna.
Permainan khas ala Vicente del Bosque menjadikan Los Blancos meraih banyak gelar, Piala Eropa, Piala Anta Benua, Kejuaraan Nasional, Supercopa Spanyol, dan Supercopa Eropa. Kesemuanya memberikan kesan tersendiri terhadap pelatih Vicente sebuah kiprah yang luar biasa, sebelum ia pensiun di tahun 2003.
Dalam membangun dan mewujudkan sebuah klub terkaya di dunia, Forentino Perez meraciknya dalam beberapa metode secara bertahap.
Dimulai dari pembenahan Stadion Santiago Bernabeu, pembangunan Ciudad Deportiva, dan meresmikan Stadion Alfredo Di Stefano. Serta mendatangkan beberapa pemain bintang David Beckham, Cristiano Ronaldo, dan Zidane, sekaligus mengundang Jose Mourinho pelatih asli Portugal.
Musim 2006-2007 juara Liga yang ke-30 Madrid catatkan, usai menumbangkan rival sejatinya Barcelona pada tanggal 18 Maret 2007. Fabio Capello yang kala itu mengurus Madrid, memang mengambil peran yang besar terhadap kesuksesan Madrid.
Tahun 2011-2020
Piala Eropa yang diraih pada tanggal 24 Mei 2014, menjadikan Real Madrid semakin bergairah terlebih ditambah perolehan Piala Dunia antar klub tanggal 20 Desember 2014.
Ancelotti yang bersama El Real berhasil memboyong Piala Super Copa dan Piala Raja, yang sebelumnya menggantikan Mourinho akhir musim 2012-2013. Selang beberapa tahun kemudian Zidane menggantikan posisinya di Januari 2016.
Kenangan Los Blancos bersama Mourinho adalah ketika meraih gelar La Liga musim 2011-2012, dengan pencapain rekor 100 poin angka terbanyak dalam sejarah kompetisi. Selain itu pelatih asal Portugal tersebut berhasil membawa tim putih mengangkat Piala Raja dan Piala Super Spanyol.
Carlo Ancelotti sosok yang yang akan menggantikan Morinho ini telah mendarat dibulan Juni 2013. Prestasinya bersama El Real ketika berhasil membawa Piala Raja yang ke-19, dan Piala Eropa pada tanggal 24 Mei 2014 serta Piala Eropa.
Memasuki akhir tahun 2014 Ancelotti berhasil mengakhiri dengan kemenangan yaitu gelar juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.
Awal Januari 2016 di mana Ancelotti digantikan posisinya oleh Zidane mantan pemain Los Blancos.
Lengkap sudah mengenai profil dan sejarah Real Madrid yang begitu melegenda, bahwasanya diperlukan perjuangan getol untuk dikenal seperti sekarang ini.
No comments
Post a Comment